makalah jenis-jenis paragraf

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Menulis lanjut dengan baik. Tak lupa sholawat dan Salam semoga tetap terlimpahkan pada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, karena beliaulah suri dan tauladan bagi setiap langkah kita.
Makalah yang disusun ini berhasil menguraikan tentang “Jenis-jenis Paragraf”. Hal ini bertujuan agar kita dapat memahami apa saja bagian dari Jenis-jenis paragraf.
Kiranya makalah yang kami susun ini dapat membawa manfaat dan menunjang bagi proses pembelajaran khususnya pada mata kuliah Menulis Lanjut. Terlepas dari keyakinan kami akan kesempurnaan makalah ini, kami tetap menanti segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari rekan-rekan dan juga dosen pembimbing.

Palembang,  April 2016

Penulis



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................. ii
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... .iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................... 1
1.3 Tujuan..................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ 2
2.1 Pengertian Paragraf................................................................................................ 2
2.2 Jenis-Jenis Paragraf................................................................................................. 2
2.2.1 Jenis Paragraf Berdasarkan Posisi Kalimat Topik............................................... 2
2.2.2 Jenis Paragraf Berdasarkan Sifat Isi.................................................................... 3
2.2.3 Jenis Paragraf Berdasarkan Fungsi dalam Karangan........................................... 5
BAB III PENUTUP..................................................................................................... 7
3.1 Kesimpulan............................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 8


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
kesulitan yang selalu ditemukan pada pembuatan karya tulis ilmiah adalah mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain yang membentuk paragraph, paragraf merupakan sanian kecil sebuah karangan yang membangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam karangan. Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).
kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan. Untuk menyusun paragraph kita harus mengetahui jenis jenis paragraph diliat dari sudut pandang yang berbeda maka pada makalah ini akan membahas jenis jenis berdasarkan sudut pandang yang berbeda.
1.2  RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1.    Apa saja jenis paragraph berdasarkan posisi kalimat topik?
2.    Apa saja jenis paragraph berdasarkan sifat isinya?
3.    Apa saja jenis paragraph berdasarkan fungsi dalam karangannya?
1.3  TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.    Untuk mengetahui jenis paragraph berdasarkan posisi kalimat topik.
2.    Untuk mengetahui jenis paragraph berdasarkan sifat isinya.
3.    Untuk mengetahui jenis paragraph berdasarkan fungsi dalam karangannya.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PARAGRAF
Menurut Nuzulia (2015) paragraf adalah satuan bahasa yang mengemukakan sebuah pokok pikiran atau satu gagasan utama yang disampaikan dalam himpunan kalimat yang koherensif. Setiap paragraf harus menyampaikan sebuah gagasan utama. Gagasan utama tersebut harus dijelaskan oleh gagasan-gagasan bawahan, sehingga dalam paragraf terdapat beberapa kalimat yang saling terkait. Dalam rangkaian kalimat itu tidak satupun kalimat yang bertentangan dengan kalimat gagasan utama dan kalimat-kalimat gagasan bawahan. Kalimat yang berisi gagasan utama disebut kalimat topik dan kalimat yang bergagasan bawahan adalah kalimat penjelas. Sebuah paragraf minimal terdiri tiga kalimat dalam penulisan karangan ilmiah.
2.2. JENIS-JENIS PARAGRAF       
2.2.1. BERDASARKAN POSISI KALIMAT TOPIK
Kalimat yang berisi gagasan utama paragraf adalah kalimat topik. Karena berisi gagasan utama itulah keberadaan kalimat topik dan letak posisinya dalam paragraf menjadi penting. Posisi kalimat topik di dalam paragraf yang akan memberi warna sendiri bagi sebuah paragraf.
Menurut Ikin (2014) berdasarkan posisi kalimat topik, paragraf dapat dibedakan atas empat macam yaitu :
1. Paragraf Deduktif
Paragraf yang letak kalimat pokoknya di tempat kan pada bagian awal paragraf ,yaitu paragraf yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, yang dimulai dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus (umum-khusus).
Contoh paragraf deduktif :
Wajah berminyak adalah suatu kendala bagi para remaja. Apabila seorang remaja mengetahui dirinya mengalami wajah berminyak kepercayaan dirinya akan berkurang. Sehingga sering canggung atau grogi saat berada di tempat umum. Wajah berminyak dapat disebabkan oleh suhu udara dan juga tingkat aktivitas maupun alas an genetik.
2. Paragraf Induktif
Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum (khusus-umum).
Contoh paragraf induktif:
Panas atau demam yang tinggi selama beberapa hari dapat dicurigai sebagai demam berdarah. Seseorang yang menderita demam berdarah juga mengalami pendarahan dari lubang hidung atau mimisan. Selain itu, muncul bintik-bintik merah pada tubuh. Semua gejala tersebut hendaknya diperhatikan sehingga jika terjadi gejala-gejala tersebut, penderita bisa ditolong dan ditangani dokter
3. Paragraf Campuran
Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir paragraph (deduktif-induktif). Kalimat pada akhir paragraf umumnya menjelaskan atau menegaskan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal paragraf.
Contoh paragraf campuran :
Indonesia adalah negara kesatuan. Negara yang terdiri dari ribuan pulau ini memiliki aneka ragam kebudayaan dan bahasa. Masyarakatnya yang rukun dan damai saling hidup berdampingan dalam perbedaan agama, bahasa, kebudayaan, dan lain-lain. Semboyan Bhineka Tunggal Eka yang berarti walaupun berbeda-beda tetap satu jua inilah yang menjadi dasar masyarakat Indonesia dalam menjalani kehidupan. Selain kaya akan ragam kebudayaan, Indonesia juga memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah dari ujung Sabang sampai Merauke. Dengan pengelolaan yang baik, kekayaan alam Indonesia ini bisa menghidupi serta mensejahterakan masyarakat Indonesia sehingga semakin memperkokoh persatuan dan kesatuan serta kerukunan masyarakat Indonesia.
4. Paragraf Tanpa kalimat topik
Seluruh kalimat yang membangun paragraf sama kedudukannya sehingga tidak satupun kalimat yang khusus menjadi kalimat topik. Kondisi seperti itu dapat atau biasa terjadi akibat sulitnya menentukan kalimat topik karena kalimat yang satu dan lainnya memiliki kedudukan yang sama. Paragraf semacam ini sering dijumpai dalam uraian-uraian bersifat dskriptif dan naratif terutama dalam karangan fiksi.
Contoh paragraf Tanpa kalimat topik :
Pagi hari itu aku berolahraga di sekitar lingkungan rumah. Dengan udara yang sejuk dan menyegarkan. Di sekitar lingkungan rumah terdengar suara ayam berkokok yang menandakan pagi hari yang sangat indah. Kuhirup udara pagi yang segar sepuas-puasku.
2.2.2. JENIS PARAGRAF BERDASARKAN SIFAT ISI
Menurut Nuraini (2014) jenis paragraf berdasarkan sifat isinya adalah sebagai berikut :
1. Paragraf Persuasif
Alinea Persuasif adalah alinea yang mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi sesuatu dengan cara mempengaruhi pembaca. Alinea Persuasif banyak dipakai dalam penulisan iklan, terutama advertorialyang belakangan ini marak mengisi lembaran koran, majalah, serta lembar promosi lainnya.
Contoh:
Penggunaan pupuk kimia memang dapat mempercepat pertumbuhan tanaman. Penggunaan pupuk kimia juga dapat memberikan keuntungan yang melimpah bagi petani dari hasil panen. Tapi dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk kimia sangat berbahaya karena dapat menimbulkan pengaruh negatif terhadap lingkungan. Selain itu penggunaan pupuk kimia juga dapat membuat buah yang dihasilkan terkontaminasi dengan pupuk kimia ini sehingga kualitasnya berkurang. Oleh sebab itulah beralihlah ke pupuk kompos yang murah dan terjangkau juga aman bagi hasil panen
2. Paragraf Argumentatif
Paragraf Argumentatif adalah Paragraf yang membahas satu masalah dengan bukti-bukti atau alasan yang mendukung. Alinea Argumentatif umumnya dipakai dalam karangan ilmiah seperti buku, skripsi, disertasi, makalah, dan laporan. Dalam tulisan ilmiah, alinea argumentatif, deskriptif, dan ekspositoris bahu-membahu membangun karangan.
Contoh:
Semakin hari kini semakin mahal harga kebutuhan pokok. Tentunya menjadi salah satu hal yang menyulitkan bagi kita semua. Belum lagi masalah harga BBM yang dicanangkan akan naik dalam waktu dekat ini. Tidak hanya itu saja, biaya pendidikan yang tidak sedikit juga menjadi beban tersendiri bagi masyarakat. Pada tahun 2010 saja angka kemiskinan di negara ini telah melonjak hingga 10% dari tahun sebelumnya. Alasan alasan tersebutlah yang menjadikan hidup kita terutama rakyat miskin semakin terpuruk. Pastinya anda semua setuju bukan dengan tersebut.
3. Paragraf Naratif
Alinea Naratif adalah alinea yang menuturkan peristiwa  atau keadaan dalam bentuk cerita.Alinea naratif sering dipakai dalam karangan fiksi atau non ilmiah seperti novel dan cerpen.
Contoh:
Suwarni bernyanyi. Suaranya halus dan tenang, mengurai kesunyian. Ia bernyanyi, seraya berjalan lambat-lambat. Nyanyian yang mrmancar dari dalam lubuk hatinya; berirama mesra seorang ibu. Lembut-lembut.
         Suwarni sedang menidurkan anaknya. Suaranya menggenang di udara. Membelai-belai si kecil-nakal di dadanya. Sehingga tangan yang kecil montok itu tiada lagi bergerak-gerak, kakinya tak lagi meronta-ronta. Rianto berdiam diri. Hanya matanya mengedip-ngedip. Memandang wajah ibunya. Wajah yang terpatri selamanya di dalam hati nuraninya. Wajah yang senantiasa jernih, lembut pada pemandangannya itu.
            Matanya mengecil, akhirnya lelap menutup. Rianto tertidur diliputi kasih mesra ibunya.
4. Paragraf Deskriptif
Alinea Deskriptif adalah alinea yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa. Alinea Deskriptif umumnya dipakai dalam karangan ilmiah seperti buku, skripsi, disertasi, makalah, dan laporan.
Contoh:
Di sudut dekat pintu duduk seorang laki-laki. Namanya Bedol. Dia memakai celana pendek dan baju kaos yang telah sobek-sobek, yang melukiskan kemelaratan dan kemiskinan yang sehari-hari dideritanya. Pada dadanya yang bidang dan berisi, lengannya yang kukuh penuh urat dapat dilihat betapa berat pekerjaan sehari-harinya.
Air mukanya yang keruh, pipinya yang kempis dan matanya yang cekung menyatakan bahwa jalan hidup yang telah ditempuhnya penuh rintangan dan duri.
5. Paragraf ekspositoris
Paragraf Ekspositoris adalah alinea yang memaparkan sesuatu fakta atau kejadian tertentu. Alinea ekspositoris umumnya dipakai dalam karangan ilmiah seperti buku, skripsi, disertasi, makalah, dan laporan. Khusus untuk berita di dalam surat kabar, sebagian besar memakai alinea ekspositoris.
Contoh:
Bantuan untuk para korban musibah gempa yang terjadi di Yogyakarta sampai saat ini belum merata. Keadaan tersebut kemudian melibatkan beberapa wilayah mengalami kekurangan bahan pangan dan alat-alat kebutuhan sehari-hari seperti pada wilayah Bantul dan Muntilan..”
2.2.3        JENIS PARAGRAF BERDASARKAN FUNGSI DALAM KARANGAN
Menurut Nuraini (2014) berdasarkan fungsinya dalam karangan paragraf dibedakan atas tiga macam, yaitu paragraf pembuka, paragraf pengembang, paragraf peralihan, dan paragraf penutup.
1.    Paragraf Pembuka,
paragraf pembuka bertujuan mengutarakan suatu aspek pokok pembicaraan dalam karangan. Fungsi paragraf pembuka adalah:
1) mengantar pokok pembicaraan;
2) menarik minat dan perhatian pembaca;
3) menyiapkan atau menata pikiran pembaca untuk mengetahui isi seluruh karangan.
2. Paragraf pengembang
paragraf yang berfungsi menerangkan atau menguraikan gagasan pokok karangan. Fungsi paragraf pengembang adalah:
1) mengemukakan inti persoalan
2) memberi ilustrasi atau contoh
3) menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf berikutnya
4) meringkas paragraf sebelumnya
5) mempersiapkan dasar atau landasan bagi simpulan
3. Paragraf Peralihan,
Paragraf penghubung yang terletak di antara dua paragraf utama. Paragraf ini relatif pendek. Fungsinya sebagai penghubung antar paragraf utama, memudahkan pembaca beralih ke gagasan lain.


4.    Paragraf Penutup,
Paragraf ini berisi simpulan bagian karangan (subbab, bab) atau simpulan seluruh karangan. Alenia ini merupakan pernyataan kembali maksud penulis agar lebih jelas.
Mengingat peragraf penutup dimaksudkan untuk mengakiri karangan atau bagian karangan, penyajiannya harus memperhatikan hal berikut:
1) sebagai penutup, paragraf ini tidak boleh terlalu panjang.
2) Isi paragraf harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai cerminan seluruh uraian.
3) Sebagai bagian yang paling akhir dibaca, hendaknya paragraf ini dapat menimbulkan kesan yang mendalam bagi pembacanya.


BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
paragraf adalah satuan bahasa yang mengemukakan sebuah pokok pikiran atau satu gagasan utama yang disampaikan dalam himpunan kalimat yang koherensif. Setiap paragraf harus menyampaikan sebuah gagasan utama. Gagasan utama tersebut harus dijelaskan oleh gagasan-gagasan bawahan, sehingga dalam paragraf terdapat beberapa kalimat yang saling terkait.
Jenis paragraf berdasarkan topik adalah paragraf Deduktif, paragraf Induktif, paragraf Campuran, paragraf tanpa kalimat topic.
Jenis paragraf berdasarkan sifat isi adalah paragraf persuasi, paragraf argumentasi, paragraf naratif, paragraf deskriptif, dan paragraf eksposisi.
Jenis paragraf berdasarkan fungsi dalam karangan adalah paragraf pembuka, paragraf pengembang, paragraf peralihan dan paragraf penutup.


DAFTAR PUSTAKA


Ikin. (2014, Desember 12). Jenis-jenis Paragraf berdasarkan kalimat topik. Dipetik April 1, 2016, dari Jenis-jenis Paragraf: www.blogspot.com
Nuraini, P. (2014, Januari 10). Paragraf dan Jenis-jenisnya. Dipetik Januari 1, 2016, dari Putri blog: www.wordpress.com
Nuzulia, D. (2015). menulis teori dan praktik. Palembang: Excellent learn and grow.


Komentar

Postingan Populer